!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 01 Maret 2015

Kakak Yang Nakal

Kakak YANg nakal
Karya : Raja Osvidius Vincent

”Ayo pah, siap-siap.” Ibu mengajak Ayah bersiap-siap untuk pergi
“Iya, bu.” Jawab Ayah sambil bersiap-siap
                Ayah dan Ibu ingin Pergi Ke pesta pernikahan saudara. Ayah dan Ibu tidak mengajak kedua anaknya yaitu Roni dan Randi.
“Ibu dan Ayah pergi dulu ya,Ron!” Ibu pamit
”Ya, bu.” Roni Membalas
“Kamu jaga adikmu Randi, jaga rumah, dan jangan keluyuran keluar rumah ya,Ron!” Ibu Berpesan
“Pasti, bu.” Roni Menjawab
                Setelah Ayah dan Ibu pergi, Roni menyuruh Randi untuk tidur siang. Randi pun tidur. Setelah itu, Roni meninggalkan adiknya di rumah sendirian. Roni telah melanggar perintah dari Ibu untuk menjaga Randi dan tidak keluyuran keluar rumah.
                Di warnet, Roni pun langsung bermain game online. Roni merasa santai dan tidak panic bahwa ia telah melanggar perintah dari Ibu.
“Tenang aja, Ibu sama Ayah pulangnya lama, yang penting gua pulang sebelum Ayah sama Ibu pulang” Roni berbicara dalam hati.
                Sedangkan itu, di rumah, Randi bangun dari tidurnya. Ia pun langsung menghampiri Roni ke kamar, tetapi Roni tidak ada di Kamar.
“Bang Roni…” Randi memanggil Roni dengan suara yang keras, tetapi tidak ada yang menyahut.
                Randi ingin mencari kakaknya ke luar rumah tetapi pintu rumah terkunci oleh Roni, Randi tidak bisa keluar. Randi pun segera menelepon Ibu dan mengadu bahwa Roni tidak ada di rumah. Randi pun meminta untuk Ibu dan Ayah pulang.
                Ibu dan Ayah akhirnya pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Ayah membuka pintu dengan kunci serap. Kemudian Ayah mengganti pakaian lalu mencari Roni.
                Sedangkan itu, Di Warnet, Roni tidak ingat waktu dan mengira Ayah dan Ibu pulang Malam. Ia sama sekali tidak panik.
“Yoi, gua dapet bandana!” Roni senang mendapatkan hadiah karena menyelesaikan misi di charnya.
                Akhirnya, Ayah menemukan Roni Di Warnet. Ayah melihat Roni sedang asyik bermain game sambil angkat-angkat kaki. Ayah nampaknya sangat kesal karena Roni melanggar perintah dari Ibu.
“Roniii” Ayah memanggil Roni sambil menepak meja
“I...ya, yah.” Roni menjawab dengan gugup
“Ayo pulang!” kata Ayah dengan suara yang keras
“Iya, yah.” Roni menjawab dengan wajah tertunduk lesu
                Ayah dan Roni menuju Pulang ke rumah. Pikiran Roni pun sangat kacau, Ia sangat takut akan dimarahi oleh Ayah. Sesampai di rumah Roni dimarahi Ayah.
“Kamu disuruh ngapain sama Ibu, Ron?” Ayah bertanya dengan suara keras
“Jangan keluyuran rumah dan jaga Randi, yah.” Jawab Roni
“Kalau disuruh jaga rumah, ngapain kamu keluar rumah?” Dengan suara membentak
“Maaf, yah.” Jawab Roni sambil Menangis.
“Maaf maaf, masalahnya kamu sering seperti itu.” dengan suara membentak.
“Sudah-sudah.” Ibu meredakan keadaan.
“Bagaimana kalau terjadi hal buruk menimpa rumah?” Ayah tetap melanjutkan marahnya.
                Ibu menyuruh ayah untuk berhenti memarahi Roni. Kemudian Ibu memberi sedikit nasihat kepada Roni.
“Roni…” Ibu memanggil.
“Iya,bu.” Roni merespon.
“Bagaimana jika terjadi hal buruk menimpa Adikmu di rumah?” Ibu bertanya dengan halus
“Roni diam”
“Untung saja Adikmu menelepon Ibu!” dengan suara halus
“Maaf bu.” Roni meminta maaf
“Kamu Janji tidak akan mengulanginya lagi?” Ibu bertanya
“Roni janji bu, Maafin Roni bu.” Jawab Roni
“Baiklah, Jangan ulangi lagi!” Sekali lagi ibu menasihati

                Setelah Roni dinasehati, Roni meminta maaf kepada Randi karena sudah tidak menjaga Randi dan menguncikannya sendirian di dalam rumah. Hati Roni pun terasa lega. Setelah Roni meminta maaf kepada Randi, ia pun bergegas Mandi.
»»  Read more...

Translate